Bagaimana Pertengkaran selama Kehamilan Mempengaruhi Anda dan Bayi Anda

Kadar:

{title}

Dalam artikel ini

  • Bagaimana Pertengkaran dan Berteriak Mempengaruhi Bayi Belum Lahir Anda?
  • Efek Berdebat dan Berteriak pada Ibu
  • Kiat Mitra Anda dan Anda untuk Hindari Pertengkaran dan Pertengkaran selama Kehamilan

Pengalaman kehamilan berbeda untuk setiap pasangan. Bersamaan dengan kebahagiaan dan kegembiraan, masuknya bayi juga membawa serta tekanan fisik, finansial dan emosional. Anda dapat melihat bahwa akan ada lebih banyak perselisihan antara pasangan Anda dan Anda dari biasanya. Sementara perkelahian merupakan hal yang biasa dengan pasangan, Anda harus memahami bahwa pertikaian yang intens dapat menyakiti bayi.

Bagaimana Pertengkaran dan Berteriak Mempengaruhi Bayi Belum Lahir Anda?

{title}

Sangat berlebihan untuk berpikir seperti itu berkelahi dengan suami selama kehamilan memengaruhi kesehatan bayi. Perkelahian menyebabkan kecemasan dan depresi, dan itu memengaruhi bayi Anda.

Berdebat selama kehamilan mempengaruhi bayi dari otak ke sistem kekebalan tubuh. Beberapa efek terdaftar:

  1. Suara Marah dan Otak Bayi: Teruslah berteriak dan menjerit seminimal mungkin. Kemarahan melarang perkembangan otak bayi Anda. Itu tidak hanya mempengaruhi IQ bayi tetapi juga kemampuan mereka untuk mengelola emosi mereka di kemudian hari. Masa-masa kecemasan menciptakan lonjakan dramatis sementara dalam tekanan darah Anda dan ledakan juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
  1. Risiko Fisik : Pertengkaran fisik dapat membahayakan anak Anda. Ini menghasilkan risiko kelahiran mati tertinggi. Kekerasan fisik selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, cedera fisik, perdarahan, dan lahir mati.
  1. Stres dan Kesehatan Bayi : Bayi yang terpapar stres tingkat tinggi selama kehamilan cenderung mengalami kecemasan dan memiliki amigdala yang lebih besar, yang merupakan bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur respons terhadap rangsangan yang menakutkan. Ini juga dapat menekan sistem kekebalan anak yang menyebabkan penyakit dan masalah kesehatan di masa depan.
  • Perubahan Fisiologis dan Biologis: Kemarahan meningkatkan detak jantung dan tekanan darah kita, juga kadar hormon energi kita ketika adrenalin dan epinefrin dilepaskan, berkontribusi pada meningkatnya ketegangan dan menyebabkan pembuluh darah mengerut. Hal ini menghasilkan pengurangan oksigen ke rahim, sehingga mengganggu suplai darah janin.
  • Masalah Kesehatan: Kemarahan dapat memiliki efek merusak pada hubungan, pola berpikir, dan menyebabkan banyak masalah fisik termasuk pilek, borok, asma, tekanan darah tinggi (hipertensi), masalah jantung, sakit kepala, gangguan kulit dan masalah pencernaan.
  • Masalah yang dihadapi di masa depan: Ada hubungan langsung antara kemarahan dan kejahatan yang tidak terkendali, pelecehan emosional dan fisik dan perilaku kekerasan lainnya. Di masa depan, orang-orang ini cenderung asyik dengan kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan mereka seperti merokok, penggunaan alkohol berlebihan, dan makan berlebihan.

Efek Berdebat dan Berteriak pada Ibu

Seiring perkembangan kehamilan, ibu mengalami perubahan emosi dan perubahan suasana hati yang signifikan yang mengarah pada pertengkaran dengan pasangan. Perubahan ini disebabkan oleh tingkat hormon estrogen dan progesteron yang berubah dengan cepat. Berteriak, berteriak, atau berkelahi bisa berbahaya bagi ibu. Stres dapat menyebabkan kram, sakit kepala, mual dan sleep apnea. Ini juga dapat menyebabkan persalinan prematur . Berdebat saat hamil di trimester pertama juga menunjukkan tanda-tanda depresi dan lekas marah. Kehamilan dengan kecemasan ekstrem dapat menggandakan peluang ibu untuk memiliki anak yang hiperaktif. Menghindari perkelahian adalah solusi terbaik untuk kehamilan yang damai.

Kiat Mitra Anda dan Anda untuk Hindari Pertengkaran dan Pertengkaran selama Kehamilan

Kemitraan yang baik sangat menantang selama kehamilan. Selain perubahan hormon, kurang tidur dan energi serta bentuk tubuh ibu yang berubah, ada pergeseran hidup yang sangat besar bagi kedua pasangan. Perubahan ini memengaruhi bahkan hubungan yang kuat dan argumen dapat muncul lebih dari biasanya. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari perselisihan dengan pasangan Anda.

  • Perhatikan hasratnya dengan serius: Mengidam makanan yang enak adalah hal biasa selama kehamilan. Tanggapi hasrat ini dengan serius dan lakukan yang diperlukan untuk menghindari pertengkaran yang serius.
  • Sering-seringlah memuji dia: Puji istri Anda yang hamil dengan memberi tahu dia betapa hebatnya dia dalam mengelola berbagai hal. Berterimakasihlah padanya untuk menumbuhkan anak Anda. Ini menyebabkan kurang bertarung.
  • Jadilah sedikit lebih pengertian: Memahami pasangan hamil Anda lebih baik dari sebelumnya membantu menghindari pertengkaran. Sedikit bantuan dengan tugas rutin di rumah dapat memberinya waktu ekstra untuk beristirahat yang memang dia butuhkan.
  • Bicara tentang ketakutannya, kegelisahan, rencana dll dengannya: Selama kehamilan, ada begitu banyak hal yang tidak diketahui yang harus ditakuti. Istri Anda mungkin khawatir tentang kehamilan, persalinan, dan menjadi orang tua. Diskusi tentang perencanaan kehamilan dengannya menciptakan lebih banyak ikatan.
  • Kesejahteraan ibu: Lakukan beberapa hal menyenangkan tambahan yang membuat Anda merasa lebih baik. Bergabung dengan yoga atau kelompok meditasi memberi Anda kesempatan untuk bertemu wanita hamil lainnya dan berbagi situasi Anda. Olahraga membuat wanita hamil tetap bugar dan manfaatnya ada dua.

Pertengkaran yang normal tidak mungkin menyebabkan kerugian, tetapi pertengkaran yang berlebihan harus dihindari, karena dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu dan bayinya. Menggunakan tip dan terapi medis yang tepat dapat menenangkan argumen ini untuk kehamilan yang lancar.

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼