Cara Membesarkan Anak dalam Generasi Konsumeris ini

Kadar:

Anak hari ini mendapatkan segalanya dengan sangat mudah - langsung dari stasiun bermain yang canggih hingga pizza yang meleleh, dia tahu apa pun bisa dibeli dengan gesek kartu. Kehidupan konsumeris yang begitu mudah dipenuhi dengan jebakannya sendiri. Seorang anak menjadi malas, egois dan egois. Baca artikel ini untuk mengetahui, bagaimana Anda bisa menanamkan nilai yang benar pada anak Anda.

Konsumerisme adalah kebalikan dari filantropi atau amal. Dalam masyarakat konsumeris, orang menyamakan kebahagiaan dengan perolehan dan penimbunan harta benda. Nilai-nilai yang lebih baik seperti berbagi, memberi dan kesederhanaan didorong ke latar belakang dan orang-orang saling bersaing untuk memiliki lebih banyak dan lebih banyak dari segalanya. Membesarkan anak dalam budaya seperti itu merupakan tantangan, tetapi bukan mimpi yang mustahil.

Cara untuk Menanamkan Nilai Baik pada Anak

1. Ajari anak Anda tentang menghabiskan waktu dengan cara yang sehat

Ajari anak Anda bahwa kebahagiaan batiniah tidak datang dari membeli mainan, video game, atau mobil tertentu. Itu datang dari berbelas kasih dan baik hati. Dorong anak Anda untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang tua yang membutuhkan di komunitas Anda. Perkaya hidupnya dengan pengalaman. Bawa dia ke panti asuhan untuk menyumbangkan pakaian lama. Habiskan satu hari di perusahaan anak-anak yang kurang beruntung. Tanyakan padanya apakah dia ingin memberikan sumbangan dari uang sakunya. Nyalakan coretan belas kasih dalam dirinya.

2. Buat permulaan awal

Ajari anak Anda tentang sukacita memberi dan berbagi. Dorong dia untuk membagi penghasilannya antara pengeluaran, investasi, dan amal dalam proporsi apa pun yang dianggapnya cocok. Ajari dia tentang LSM yang mungkin menganggap sumbangan kecilnya bermanfaat.

3. Beri tahu anak Anda tentang kenyataan hidup yang keras

Ini membutuhkan banyak kebijaksanaan dan kepekaan dari pihak orang tua. Beri tahu anak Anda bahwa ada beberapa anak di jalan-jalan yang bahkan tidak mampu membayar satu kali makan sehari dan tidak memiliki atap di atas kepala mereka. Juga, beri tahu anak Anda bahwa panti asuhan dan perpustakaan dijalankan oleh jiwa-jiwa baik yang menemukan sukacita dan kebahagiaan dalam berbagi seperti itu.

{title}

4. Naik banding ke Diri Kreatif dan Rasionalnya

Banyak orang tua suka percaya bahwa anak-anak mereka adalah makhluk kecil manja yang tidak melihat alasan. Tetapi kenyataannya adalah anak-anak menghargai logika ketika digunakan dengan lembut dan dengan senyum.

  • Jika anak Anda menuntut Anda membelikannya mainan mahal, tanyakan kepadanya dengan nada ramah apakah ia benar-benar membutuhkannya.
  • Ingatkan dia tentang semua mainan di ruang lemarinya yang tidak tersentuh.
  • Katakan padanya bahwa uang itu dapat dihabiskan dengan cara yang lebih baik seperti membeli makanan atau pakaian untuk anak yang lapar.
  • Selalu hargai anak Anda ketika ia melampaui panggilan usianya dan melakukan sesuatu yang baik dan penuh kasih sayang.

5. Tetapkan Contoh

Portal belanja online, lebih banyak pendapatan sekali pakai, dan iklan-iklan jenuh semuanya bertanggung jawab atas berkembangnya budaya konsumeris. Dalam skenario seperti itu, sebagai orang tua Anda harus memberi contoh dan mundur dari pembelian dan pembelanjaan yang sia-sia. Untuk memulai, Anda dapat melibatkan diri dalam tujuan mulia seperti menyelamatkan hewan liar, menanam pohon atau bahkan membuat komunitas Anda tempat yang lebih bersih, lebih sehat untuk ditinggali.

Akhirnya, ingatlah tidak ada perjalanan yang mudah. Saat memilih jalur filantropi dan amal, belajarlah untuk menghargai sudut pandang anak Anda meskipun itu mungkin tidak selalu sesuai dengan Anda. Buat koneksi dengan anak Anda ketika Anda mengajarinya tentang aspek-aspek yang lebih dalam dari hidup jauh dari gemerlapnya masyarakat konsumeris.

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼