Bagaimana cara meminta maaf kepada Balita Anda?
Orang tua juga manusia, dan manusia memang melakukan kesalahan. Yang penting adalah mengakui bahwa kita telah melakukan kesalahan dan meminta maaf kepada orang yang terluka, meskipun itu adalah anak-anak kita! Meskipun ini bisa rumit, kami punya beberapa kiat untuk meminta maaf secara efektif kepada anak-anak tanpa melepaskan wewenang Anda.
Bagi siapa pun, mengakui bahwa Anda telah melakukan kesalahan dan meminta maaf dari pihak yang dirugikan tidaklah mudah. Kami senang berpikir bahwa kami benar dan meminta maaf membuat kami rentan; kita merasa seperti memberi orang lain kuasa atas kita. Tetapi meminta maaf memiliki kelebihan: memecah ego kita, membangun kerendahan hati dan memperkuat hubungan. Anak-anak sering kali menerima ketakutan dan frustrasi kita, tetapi kita jarang menyadari bahwa kita telah menyakiti mereka, apalagi meminta maaf.
Meminta maaf kepada anak-anak kita telah menambah manfaat:
- Kami mengajari mereka bahwa tidak ada yang terlalu 'besar' untuk meminta maaf
- Kami memberi contoh tentang cara yang benar untuk meminta maaf
- Kami menunjukkan kepada mereka bahwa perasaan mereka penting dan patut dihormati
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa kita hidup di dunia yang berpusat pada anak, di mana kita memuji anak-anak kita untuk pencapaian terkecil dan meminta maaf untuk hal yang paling tidak penting. Yang lain mengatakan bahwa anak-anak tidak perlu minta maaf, apalagi dari orang tua mereka yang selalu menang. Mematuhi garis tipis di antara yang ekstrem ini bisa sulit, jadi lihat tips kami untuk meminta maaf kepada anak-anak secara efektif, sambil mempertahankan kontrol.
1. Lebih spesifik
Sebutkan kejadian khusus yang Anda minta maaf. Jangan membuat pernyataan umum seperti, 'Maaf, saya ibu yang buruk'. Tidak hanya ini merendahkan, tetapi anak Anda tidak akan mengerti apa yang Anda minta maaf. Katakan bahwa Anda minta maaf karena meneriakinya ketika Anda sedang menelepon nenek.
2. Akui perasaannya
Anak Anda perlu tahu bahwa Anda memahami perasaannya. Katakan, "Aku tahu kamu merasa sedih karena aku berteriak padamu" atau "Aku tahu kamu marah karena caraku berbicara sebelumnya". Dengan cara ini, perasaannya diakui, dan dia juga belajar menggambarkannya dengan kata-kata.
3. Jelaskan secara rasional
Anak-anak hebat dalam memahami logika, jadi pastikan untuk menjelaskan situasinya secara rasional kepada mereka. Katakan, "Saya tidak bisa berbicara dengan nenek dan mendengarkan Anda secara bersamaan, jadi Anda harus menunggu sampai saya selesai." Penjelasan seperti ini membantu mereka memahami reaksi Anda juga.
4. Tetap memegang kendali
Saat meminta maaf, pastikan Anda tidak mengatur diri sendiri untuk manipulasi nanti. Anak-anak ahli dalam mengenali kapan orangtua merasa bersalah dan memanfaatkannya sebaik-baiknya. Jadi mohon maaf untuk kejadian spesifik, jelaskan alasan di baliknya dan katakan bahwa Anda akan berusaha melakukan yang lebih baik. Ada lagi yang berlebihan.
5. Jangan berlebihan
Meminta maaf kepada anak-anak harus singkat dan tulus; tidak harus menjadi pertunjukan. Jangan merendahkan atau membiarkan air mata mengalir; itu menyusahkan dan memalukan bagi anak-anak Anda. Ini juga memberikan contoh yang sangat buruk untuk masa depan; mereka akan mulai melakukan hal yang sama kepada Anda!
6. Jadikan itu pengalaman belajar
Ini adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan perilaku yang sesuai. Tanyakan kepada anak-anak Anda - apa yang akan saya lakukan jika itu terjadi lagi? Ini memberi mereka kesempatan untuk memikirkan sisi lain juga.
Yang paling penting, jangan terjebak dalam perangkap rasa bersalah. Anda telah melakukan kesalahan; semua orang tua melakukannya. Jangan memikirkannya dan menyalahkan diri sendiri; gunakan tips praktis kami untuk meminta maaf kepada anak-anak dan lanjutkan.