Cara Menangani Konflik dengan Anak Anda

Kadar:

{title}

Sebagai orang tua, akan ada saat-saat ketika Anda akan berkonflik dengan anak Anda. Menangani situasi seperti itu menuntut Anda untuk menerima kenyataan bahwa konflik adalah bagian besar dari mengasuh anak. Bagaimana Anda bereaksi, apa pendapat Anda, aturan apa yang Anda buat bersama mengingat usia dan kepribadian anak Anda adalah faktor penting. Tidak ada formula ajaib yang dapat Anda gunakan untuk menangani suatu situasi, tetapi bukan tidak mungkin untuk mengelolanya dengan baik.

Reaksi pertama Anda terhadap konflik dengan anak Anda bisa berupa kemarahan dan frustrasi. Anda juga bisa kaget dan tersinggung karena anak Anda menentang Anda. Ketika bertentangan dengan anak Anda, ingatlah bahwa Anda juga telah melakukannya dengan orang tua Anda. Ini adalah bagian yang normal dan intrinsik dari tumbuh dewasa. Bagaimana Anda menangani situasi akan menentukan apakah Anda memperkuat ikatan Anda dengan anak Anda, atau melemahkannya.

Ketika anak Anda memasuki dua pasangan yang mengerikan, ia menjadi lebih tegas dan baru mulai menjadi pemberontak. Kemarahan di pihak Anda hanya akan mengeraskan tekad anak Anda dan mengintensifkan konflik. Kunci penyelesaian konflik yang efektif adalah bersikap tenang di hadapan anak yang marah atau agresif.

Kiat Mengelola Konflik dengan Anak Anda

1. Luangkan waktu istirahat

Jangan langsung bereaksi. Luangkan waktu untuk bernapas dalam-dalam dan santai. Ketika anak Anda melihat Anda mengambil waktu untuk mengendalikan sebelum merespons, ia belajar untuk melakukan hal yang sama. Jika konflik berlanjut meskipun demikian, ingatlah untuk tetap tenang.

2. Jangan tersinggung

Sebagai orang tua, Anda cenderung merasa frustrasi atau menganggap perilaku anak Anda sebagai serangan pribadi. Seringkali, itu hanya masalah anak Anda yang mempertanyakan otoritas Anda. Dia ingin menjadi penanggung jawab dan tidak tahan bahwa Andalah yang bertanggung jawab. Ini lebih merupakan perebutan kekuasaan daripada sesuatu yang pribadi.

3. Jangan mengkritik

Berhati-hatilah untuk tidak mengkritik anak Anda. Mengatakan ini salah adalah pendekatan yang tepat untuk diadopsi, tetapi singkat saja.

4. Tetapkan aturan

Salah satu ide kunci tentang bagaimana menangani konflik dengan anak Anda adalah membuat aturan. Misalnya, Anda dapat memberikan waktu istirahat atau menegakkan tindakan disipliner. "Tidak ada cokelat selama satu minggu karena Anda telah merusak". Ini membantu anak Anda untuk memahami bahwa menjadi destruktif berarti ia bertanggung jawab untuk melepaskan sesuatu yang disukainya.

5. Nada suara

Jangan berteriak pada anak-anakmu. Anda harus tegas dan jelas, saat berbicara dengan mereka. Bicaralah dengan mereka dengan cara yang damai.

6. Jangan melakukan kekerasan

Tidak peduli seberapa marah atau kesal Anda, jangan pukul anak Anda. Jika Anda mendapatkan fisik dan kekerasan, anak Anda akan belajar mengasosiasikan kemarahan dengan kekerasan. Mengirim anak Anda ke kamarnya selama setengah jam lebih baik daripada menamparnya.

Jika Anda berada di ujung penerima untuk menendang, memukul, dan melemparkan sesuatu, minta anak Anda untuk menghentikannya sekaligus. Jelaskan bahwa ini bisa melukai seseorang dan tidak dilakukan. Bersikaplah lembut namun tegas dan komunikasikan bahwa memukul itu tidak baik.

Mengelola konflik dengan anak Anda adalah proses berkelanjutan yang akan berubah seiring pertumbuhan anak Anda. Sementara menerimanya sebagai bagian dari mengasuh anak, jangan menganggapnya enteng atau pribadi. Mengajari anak Anda untuk mengelola konflik adalah tanggung jawab penting. Pemahaman, kesabaran, dan cinta harus membantu Anda melewati situasi ini.

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼