Dampak Televisi (TV) pada Anak - Efek Positif & Negatif

Kadar:

{title}

Dalam artikel ini

  • Apa Peran Televisi dalam Kehidupan Anak Anda?
  • Efek Positif Televisi pada Anak
  • Efek Negatif Televisi pada Anak
  • Apa Yang Dapat Orang Tua Lakukan untuk Melindungi Anak mereka dari Dampak Buruk Televisi?
  • Haruskah Bayi dan Balita Menonton TV?

Televisi adalah bagian penting dari kehidupan setiap anak. Dari menyaksikan keajaiban pahlawan super hingga menyelami akhir pekan horor, anak-anak melewati pengalaman mendalam melalui televisi dan hidup dalam gelembung dunia mereka sendiri. Terkadang, gelembung ini menjadi penyebab kekhawatiran tergantung pada jenis acara yang ditonton.

Televisi membangun karakter dan kepribadian dan bahkan memiliki kekuatan untuk mengubah sikap dan perspektif terhadap kehidupan. Mengambil perawatan ekstra akan memastikan anak Anda menikmati acara TV tanpa terkena efek buruk dari menonton TV.

Apa Peran Televisi dalam Kehidupan Anak Anda?

Jika anak Anda menonton drama kriminal atau film horor dan mengalami mimpi buruk selama waktu tidur, maka Anda dapat yakin ada yang salah dengan kebiasaan televisi mereka. Sebagian besar waktu anak dihabiskan di depan TV, dan itu pasti membentuk kepribadian dan sikap mereka. Jenis program televisi yang tepat menanamkan kesadaran sosial dan lingkungan pada anak-anak dan bahkan mempromosikan perkembangan sosial, emosional, dan kognitif secara holistik. Memastikan keseimbangan waktu TV yang ditetapkan untuk anak-anak adalah penting bagi perkembangan mereka karena Anda tidak ingin mereka berubah menjadi kentang sofa dan melewatkan aktivitas sosial dan fisik yang sehat.

Efek Positif Televisi pada Anak

Beberapa dari banyak manfaat televisi untuk anak-anak adalah:

1. Hiburan

Dari Sesame Street ke Dora The Explorer dan Arthur, pertunjukan hiburan anak-anak mengajarkan anak-anak banyak keterampilan mulai dari menangani trauma emosional, berinteraksi dengan teman sebaya, menavigasi melalui situasi sulit, dan merangsang imajinasi mereka melalui kuis interaktif dan pola berpikir. Pertunjukan hiburan membuat anak-anak Anda tetap terlibat, ajarkan mereka keterampilan baru, dan biarkan mereka bersenang-senang - semuanya dalam satu paket!

2. Pendidikan

Acara pendidikan menginspirasi anak-anak untuk mengambil tindakan dan terlibat dalam perilaku produktif. Jika anak Anda tidak menyukai metode pengajaran tradisional, maka program pendidikan dapat menjadi cara yang bagus untuk membiarkan mereka belajar sambil bersenang-senang. Saluran pendidikan seperti Wild Kratts, Sid The Science Kid, Hanya Kamu, dan Mickey Mouse Clubhouse mengajarkan anak-anak pemecahan masalah dan memberi mereka dasar yang kuat dalam matematika mental dan pemikiran analitik.

3. Olahraga

Menonton acara olahraga seperti sepak bola, kriket, dan bola voli bisa menjadi cara yang bagus untuk membangkitkan minat terhadap kegiatan di luar ruangan. Pertunjukan olahraga mendorong anak-anak untuk aktif dan sehat, sehingga memungkinkan mereka untuk terlibat dalam perilaku fisik yang, pada akhirnya, membawa kesejahteraan emosional dan fisik.

4. Demam Budaya

Apakah anak Anda senang menjelajah dan bepergian? Perkenalkan mereka pada keajaiban dunia melalui perjalanan dan pertunjukan budaya. Belajar tentang budaya lain akan meningkatkan pembelajaran sosial dan keterampilan pengembangan, mendorong anak Anda untuk menjadi pemikir holistik dan berinteraksi dengan rekan-rekan internasional dengan cara yang ramah.

5. Kreativitas

Dari memasak, membuat kue, seni dan kerajinan tangan hingga musik dan teater, kreativitas adalah landasan acara TV. Saluran dan acara seni yang melibatkan musik yang menyusun, menggambar, dan melukis merangsang pikiran dan mendorong anak-anak untuk menjawab panggilan batin mereka.

{title}

6. Peningkatan Kinerja Akademik

Ketika TV ditonton dengan benar, kesejahteraan emosional dan mental akan menyusul. Ini mengarah pada peningkatan kinerja akademik. Menurut peneliti, anak-anak yang menonton acara informatif dan pendidikan telah terbukti mengungguli teman sebaya pada beberapa tes standar dan bahkan tampil di tingkat puncak hingga SMP dan SMA.

7. Bantuan Stres yang Sehat

Acara TV menyediakan saluran emosional yang sehat untuk anak-anak yang mengalami tekanan emosional atau mental di lingkungan sekolah atau luar ruangan. Dosis TV yang sehat dapat melakukan keajaiban untuk suasana hati dan masalah emosional mereka dan melindungi mereka dari stres emosional yang dapat mengakibatkan mereka harus mengambil anti-depresi atau terlibat dalam melukai diri sendiri.

8. Pelajari Tentang Teknologi dan Tren Terbaru

Dengan akses luas ke lautan konten di TV, anak-anak mengambil alat dan teknik yang terkait dengan penggunaan teknologi terbaru dan tetap mengikuti perkembangan tren sosial dan lingkungan. Anak-anak menjadi lebih berpengetahuan daripada para pendahulunya dan mencapai pencerahan informasi melalui TV.

9. Keterampilan Bahasa dan Emosional

Jika anak Anda mempelajari bahasa baru atau meniru pola bicara, Anda dapat membantunya memahami nuansa kosa kata dan pembentukan kalimat melalui program bahasa dan film. Lebih jauh, acara TV positif memperkuat perilaku emosional yang sehat dan mengajarkan keterampilan sosial anak-anak yang sangat penting untuk kesuksesan masa depan mereka.

10. Menjaga Mereka Terlibat

Jika anak Anda terus-menerus mengoceh dan berjingkrak di sekitar rumah dan tidak bisa diam selama satu menit, kemudian membiarkan mereka menonton TV untuk mengurangi rasa bosan adalah solusi kreatif. Ini akan membuat mereka tetap terlibat tanpa merusak perkembangan kognitif mereka. Namun, Anda perlu memastikan bahwa ini hanya dilakukan sesekali dan tidak menjadi kecanduan.

11. Mendorong Partisipasi Sosial

Anak-anak yang menonton karakter tampil produktif dan menjadi yang terbaik di TV mencoba meniru perilaku itu di kehidupan nyata. Ini berlaku untuk tugas dan acara yang kompetitif juga. Misalnya, jika karakter TV favorit mereka berkinerja baik dalam ujian dan berpartisipasi dalam acara olahraga dan sosial, anak-anak Anda akan meniru perilaku itu juga dan berkembang menjadi individu yang berpengetahuan luas.

12. Mengembangkan Kepribadian dan Memupuk Berpikir Mandiri

Acara TV menumbuhkan keterampilan berpikir mandiri dan mengajar anak-anak untuk berpikir di luar kebiasaan. Keterampilan ini sangat penting dalam dunia yang berfokus pada kreativitas dan pemikiran dari berbagai perspektif.

Efek Negatif Televisi pada Anak

Beberapa kelemahan televisi bagi anak-anak adalah:

1. Mencuri Waktu

Anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan televisi kehilangan kesempatan hidup. Jika anak Anda menghabiskan terlalu banyak waktu menonton TV, ia mungkin kehilangan waktu berharga yang dapat dihabiskan untuk tugas-tugas yang lebih produktif seperti bergaul dengan teman, bekerja pada pekerjaan rumah, bermain di luar dan kegiatan serupa.

{title}

2. Kurangnya Bahasa dan Keterampilan Sosial

Ini mungkin tampak bertentangan dengan efek positif dari TV yang disebutkan sebelumnya; Namun, ini berlaku terutama untuk anak-anak di bawah usia dua tahun. Bra bayi berada dalam tahap perkembangan sebelum usia dua tahun. Ini adalah ketika otak berputar dan menumbuhkan pembelajaran sosial dan emosional. TV tidak tersenyum, berbicara, atau berinteraksi dengan anak Anda secara psikologis pada tingkat pribadi. Ini sangat mempengaruhi kondisi mental mereka karena mereka rentan pada titik ini dalam kehidupan. Bahkan di tahun-tahun berikutnya, menghabiskan terlalu banyak waktu menonton TV dapat membatasi interaksi sosial anak Anda, sehingga memengaruhi keterampilan bahasa dan sosial dalam jangka panjang.

3. Membunuh Kreativitas dan Imajinasi

Jika anak Anda menghabiskan terlalu banyak waktu di TV alih-alih pergi keluar dan menjelajahi dunia nyata, mereka akan kehilangan banyak peluang dalam kehidupan sehari-hari. Karena ide-ide disajikan di depan layar, anak-anak yang menonton TV berlebihan tidak merangsang pikiran mereka atau menghasilkan ide-ide segar sendiri, sehingga secara pasif menonton dan tidak berpartisipasi aktif.

4. Kurang Fokus

Anak-anak yang menghabiskan 2 hingga 3 jam atau lebih banyak waktu setiap hari di depan layar laporan menghadapi kurangnya fokus di lingkungan kelas. Anak-anak tersebut juga memiliki kemungkinan lebih besar untuk didiagnosis dengan ADHD (Attention Deficit / Hyper Activity Disorder). Kurangnya fokus dan rentang perhatian yang rendah ini berarti domain lain selain akademisi, seperti olahraga. Anak itu mungkin tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan yang kreatif dan menenangkan mental seperti kerajinan juga.

5. Tidak produktif

Produktivitas adalah semua tentang mencapai ketinggian baru dalam kehidupan. Jika anak Anda terus-menerus menonton TV dan tidak mencapai tonggak dalam kehidupan akademik, sosial, atau emosional mereka, maka semua waktu di depan layar menjadi sia-sia.

6. Obesitas

Anak-anak yang terlalu banyak menonton TV berisiko mengalami obesitas dan gangguan kesehatan lainnya. Tidak jarang menemukan anak-anak muda beralih ke kentang sofa remaja selama sekolah menengah ke tahun kedua ketika mereka menonton TV secara berlebihan.

7. Risiko Kesehatan Jantung dan Mata

Anak-anak yang terlalu banyak menonton TV berisiko terkena Sindrom Mata Malas. Dalam kondisi ini, anak mengalami pengaburan atau penglihatan yang berkurang yang tidak dapat diperbaiki dengan kacamata atau lensa. Kecanduan TV juga menyebabkan kurangnya olahraga dan gaya hidup yang tidak menentu, yang keduanya berdampak pada jantung dan otak. Ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kardiovaskular dan arteri yang sempit.

8. Perilaku Negatif

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tohoku University, Jepang, menonton TV terlalu banyak mengubah struktur otak dan mempromosikan perilaku negatif, terutama kekerasan dan agresivitas. Anak-anak yang menonton acara yang mengandung konten yang tidak pantas untuk anak di bawah umur berisiko lebih tinggi terhadap masalah ini.

9. Mempengaruhi Citra Diri

Acara TV membesar-besarkan kenyataan dan memberikan pandangan dunia yang menyimpang. Menunjukkan bahwa mengungkapkan adegan gambar-sempurna dan skenario terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dapat membuat anak merasa tidak memadai dan tidak cukup layak.

10. Perubahan Emosional

Anak-anak yang terpapar pada acara yang menyoroti seks, narkoba, dan penyalahgunaan alkohol rentan terhadap perubahan emosional. Karena mereka terlalu muda untuk memahami banyak dari masalah ini, mereka mungkin mendapatkan pandangan yang berubah tentang kenyataan dan dipengaruhi secara psikologis.

11. Kinerja Akademik yang Buruk

Menghabiskan banyak waktu di TV menyebabkan kurangnya partisipasi dalam kegiatan lain. Anak-anak terkadang bolos sekolah dan pekerjaan rumah ketika kecanduan TV, dan ini menurunkan kinerja akademis mereka.

12. Penyebab Masalah Belajar

Masalah belajar dari kelebihan TV berkisar dari mendengarkan pasif dan keterampilan mendengarkan kurang berkembang hingga kurangnya motorik halus dan keterampilan kreatif karena tidak terlibat dalam kegiatan fisik dan merangsang mental. Anak-anak yang mengembangkan ADHD melalui menonton TV terlalu banyak tidak memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi dan fokus selama studi.

{title}

Apa Yang Dapat Orang Tua Lakukan untuk Melindungi Anak mereka dari Dampak Buruk Televisi?

Orang tua dapat:

  • Batasi jumlah jam di depan TV hingga satu hingga dua hari dan pastikan anak-anak menonton program berkualitas daripada pertunjukan yang tidak sehat atau tidak pantas.
  • Tonton TV bersama anak-anak untuk memantau konten yang mereka tonton dan mendorong menonton konten informasi, pendidikan, dan interaktif
  • Jauhkan TV dari kamar tidur dan matikan TV di akhir acara untuk menghentikan kecanduan TV
  • Terus menonton TV sebagai hadiah untuk mencapai tonggak dalam kehidupan sehari-hari alih-alih sebagai hobi

Haruskah Bayi dan Balita Menonton TV?

Bayi dan balita tidak boleh menonton TV sebelum usia 2 tahun ke atas karena otak mereka berkembang dan mereka belajar keterampilan emosional dan sosial. Ini adalah waktu untuk berinteraksi dengan mereka, merawat kebutuhan emosional mereka, dan mengajar mereka membaca, menulis, dan menggambar. Inilah saat otak mereka paling rentan dan mudah dipengaruhi. Sejumlah besar perkembangan emosional dan kognitif terjadi pada fase ini, dan karenanya menonton TV tidak disarankan sebelum usia dua tahun.

Menonton TV adalah kegiatan yang paling baik dilakukan dalam jumlah sedang. Dengan memastikan bahwa anak-anak Anda menonton program berkualitas dan menghabiskan waktu mereka secara produktif, Anda akan membuat langkah besar sebagai orang tua dan memungkinkan anak Anda untuk mencapai tonggak sejarah dalam fase belajar mereka. Menonton TV adalah bagian kehidupan sehari-hari, dan jika diintegrasikan dengan perawatan dan moderasi, anak-anak pada akhirnya akan belajar banyak darinya.

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼