Pengakuan Gender Sendiri pada Balita

Kadar:

Dalam artikel ini

  • Pengakuan Diri pada Balita: Apa Jenis Kelamin Saya?
  • Mengembangkan Kesadaran Diri pada Anak-Anak Tanpa Stereotip

Balita membutuhkan waktu untuk memahami perbedaan antar gender. Namun, begitu mereka melakukannya, mereka dapat dengan mudah jatuh ke stereotip gender yang dibuat oleh masyarakat. Cari tahu bagaimana mengembangkan kesadaran diri pada balita dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menjaga agar Anda tidak didefinisikan oleh peran stereotip.

Mengidentifikasi jenis kelamin bayi adalah permainan anak-anak bagi Anda. Tetapi, apakah ini juga berlaku untuk anak Anda? Yang benar adalah bahwa anak Anda mungkin perlu waktu untuk memahami fakta bahwa manusia dibagi menjadi beberapa jenis kelamin. Namun, begitu konsepnya menjadi jelas, Anda perlu memastikan bahwa Anda melindungi tot Anda dari kejatuhan stereotip gender.

Pengakuan Diri pada Balita: Apa Jenis Kelamin Saya?

Anak Anda sebenarnya dapat mengenali dirinya sejak usia sangat dini. Dia juga mengenali Anda dan pasangan Anda. Namun, realisasi perbedaan gender datang pada tahap yang berbeda. Jadi, ketika bayi Anda yang berusia 16 bulan menatap cermin, ia hanya melihat bayangannya tetapi tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan. Pada saat ia berusia 2 tahun, ia mulai memahami perbedaan fisik kedua jenis kelamin. Lebih sering daripada tidak, diferensiasi ini dibuat berdasarkan:

  • Pakaian
  • Gaya rambut
  • Nama
  • Gestures
  • Preferensi

Pada saat anak Anda mulai berbicara, ia dapat mengidentifikasi dirinya sebagai anak laki-laki. Selama periode ini, Anda dapat melihat bahwa dia terpikat oleh mainan yang telah diidentifikasi secara spesifik untuk jenis kelamin tertentu. Namun, selama tahap kesadaran diri pada anak Anda, penting bagi Anda untuk mencegahnya jatuh ke peran stereotip. Ini sangat penting untuk tetap selaras dengan perubahan masyarakat.

Mengembangkan Kesadaran Diri pada Anak-Anak Tanpa Stereotip

1. Lakukan dengan Buku

Dengan perubahan peran yang drastis di masyarakat, penting bagi Anda untuk membuat anak Anda menyadari hal ini sejak usia dini. Bacalah buku-buku balita Anda yang tidak mematuhi stereotip sosial. Cari buku yang memiliki ayah yang tinggal di rumah atau seorang perwira polisi wanita sebagai protagonis utama.

2. A Toy Story

Jangan mengisi kotak mainan anak Anda dengan barang-barang yang dianggap “sesuai gender”. Sebagai gantinya, belilah semua jenis mainan untuknya, baik itu boneka, mobil, boneka binatang, dan pahlawan aksi. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa tot Anda tidak terjebak dalam kebiasaan stereotip.

3. Tawarkan Lebih Banyak Pilihan

Tidak ada aturan yang mengatakan kriket atau baseball dimaksudkan untuk anak laki-laki dan lompat tali untuk anak perempuan. Biarkan anak Anda memilih apa yang ingin ia mainkan dan mainkan bersama. Jangan katakan padanya bahwa permainan hanya untuk anak perempuan sementara yang lain hanya untuk anak laki-laki. Dengan mengatakan ini, Anda sebenarnya meniru kemampuan anak Anda untuk mengidentifikasi diri dengan gender.

Ketika anak Anda mengenali dirinya di cermin dan mengidentifikasi dirinya sebagai anak laki-laki, dia hanya berbicara tentang perbedaan fisik yang dilihatnya. Jadi, jangan stereotip tot Anda dengan menanam ide di kepalanya.

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼