Berurusan Dengan Pidato Apraxia pada Balita

Kadar:

{title}

Dalam artikel ini

  • Decoding Apa Apraxia Apakah di Balita
  • Perawatan untuk Apraxia

Apraksia bicara pada balita berusia 15 bulan adalah salah satu dari beberapa jenis gangguan bicara. Jika dia tidak suka bergaul atau mengoceh, pembicara yang terlambat, atau kesulitan dengan kata-kata yang lebih panjang, Anda harus mencari bantuan. Perawatan dini dapat membalikkan keadaan dan membantu anak Anda berkomunikasi dengan lebih baik.

Orang tua berharap dapat mendengar anak-anak mereka berbicara dan dengan alasan yang bagus. Ini menandakan tonggak komunikasi lain dan membuatnya lebih mudah untuk berinteraksi satu sama lain. Namun, anak-anak kadang-kadang dapat mengembangkan gangguan bicara yang dapat membuatnya sulit bagi mereka untuk berbicara dengan benar. Memperhatikan kemungkinan tanda-tanda yang sama pada anak Anda dapat membantu Anda mencari bantuan lebih cepat.

Decoding Apa Apraxia Apakah di Balita

Apraxia adalah gangguan bicara neurologis di mana otak anak merasa sulit untuk mengoordinasikan bagian-bagian tubuh yang memproduksi suara seperti lidah, bibir, dan rahang bawah. Karena itu, mungkin sulit untuk memahami apa yang dikatakan anak-anak dengan apraksia. Apraxia juga dikenal sebagai apraxia of speech (CAS) masa kanak-kanak, dyspraxia, dan apraxia of developmental of speech.

1. Apa Penyebab Apraksia?

Dalam kebanyakan kasus, penyebab apraksia masa kanak-kanak tidak diketahui, tetapi kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan neurologis karena infeksi, cedera, atau penyakit. Kemungkinan penyebab lainnya adalah kelainan genetik atau sindrom, stroke, dan cedera otak.

2. Tanda-tanda Apraxia

Tidak semua anak dengan apraksia menunjukkan gejala yang sama. Mereka juga bervariasi dalam tingkat keparahannya. Berikut adalah tanda-tanda yang harus dicari:

  • Tidak mengoceh atau mengoceh seperti bayi
  • Masalah mengoordinasikan berbagai bagian tubuh seperti lidah, bibir, atau rahang bawah ketika mencoba berkomunikasi
  • Anak adalah pembicara yang terlambat
  • Memahami bahasa lebih baik daripada berbicara itu
  • Kesulitan mengucapkan kata-kata yang lebih panjang
  • Mungkin punya masalah makan
  • Kesalahan tidak konsisten. Anak-anak dengan apraksia membuat kesalahan berbeda pada kata yang sama ketika diulangi
  • Sulit dipahami, terutama bagi pendengar baru
  • Gejala lain dari apraksia bicara pada balita adalah kesulitan belajar membaca, mengeja, atau menulis.

Perawatan untuk Apraxia

Jika Anda berpikir anak Anda mungkin menderita apraksia, penting baginya untuk dievaluasi oleh Ahli Patologi Bahasa (SLP). Jika SLP memberikan apraksia diagnosis wicara pada masa kanak-kanak, program pengobatan dapat diputuskan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan apraksia memiliki lebih banyak peluang sukses jika mereka menerima perawatan intensif dan sering.

Ketika kondisi membaik, perawatan lebih jarang dibutuhkan dan terapi kelompok menjadi alternatif yang lebih baik. Karena apraksia adalah jenis gangguan bicara motorik, latihan yang dirancang untuk memperkuat otot mulut tidak akan membantu. Alih-alih, mengulangi suku kata, kata, dan kalimat untuk meningkatkan koordinasi dan urutan otot untuk berbicara adalah jawabannya. SLP dapat menyarankan cara komunikasi alternatif seperti bahasa isyarat atau sistem komunikasi alternatif, seperti komputer jinjing yang menulis atau menghasilkan ucapan. Penting juga bagi anak-anak untuk berlatih di rumah dan keluarga sering diberi tugas.

Anak-anak yang menderita apraksia membutuhkan banyak dukungan dan bantuan dari keluarga mereka. Dengan perawatan, terapi dan latihan yang komprehensif, kondisi ini dapat membaik dan anak-anak dapat berhasil dalam mencapai ucapan normal.

Apakah anak Anda menunjukkan tanda-tanda gangguan bicara? Apakah sudah didiagnosis sebagai apraksia? Apa langkah yang telah Anda ambil untuk membantunya mengatasinya?

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼