Mengajari Balita Anda Untuk Mengajukan Pertanyaan Sederhana

Kadar:

{title}

Dalam artikel ini

  • Kapan Anak Mulai Mengajukan Pertanyaan: Perkembangan
  • Bagaimana Mengajari Anak Balita Mengajukan Pertanyaan?

Mengajari anak-anak kecil untuk bertanya membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Anda harus berulang sehingga anak Anda dapat belajar cara mengajukan pertanyaan. Berikut ini beberapa saran untuk hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk membuat anak Anda bertanya dan merangsang rasa ingin tahunya.

Pertanyaan melibatkan tingkat berpikir yang sangat tinggi. Seringkali, pikiran yang mempertanyakan adalah pikiran yang sangat cerdas. Kueri posing memperluas wawasan anak dan membantunya mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang lingkungannya. Menurut sebuah survei, anak-anak muda rata-rata menanyakan 228 pertanyaan sehari dari ibu mereka! Balita mulai dengan mengajukan pertanyaan satu kata dengan intonasi yang meningkat di akhir, seperti 'Mommy?' untuk 'Di mana ibu?' Dengan dorongan dan bimbingan, mereka dapat maju ke mengajukan pertanyaan yang lebih kompleks.

Kapan Anak Mulai Mengajukan Pertanyaan: Perkembangan

Umumnya, balita pertama kali bertanya 'Apa itu?' pada usia 15-18 bulan, diikuti dengan pertanyaan 'di mana' dan kemudian pertanyaan 'mengapa', yang tidak pernah berakhir! Anak-anak mulai mengajukan pertanyaan 'apa' sekitar usia 2, 5 hingga 3 tahun. Pertanyaan 'siapa' dan 'mengapa' yang tak berujung dimulai sekitar usia 3. Pertanyaan lain seperti 'Semoga saya' atau 'Dapatkah saya' dimulai ketika Anda mulai mengajarkan etiket dan sopan santun anak Anda.

Bagaimana Mengajari Anak Balita Mengajukan Pertanyaan?

1. Bertanya 'Apa'

Kunci untuk mengajarkan bahasa anak Anda dan cara berbicara adalah pengulangan. Terus ulangi pertanyaan seperti 'Apa itu?' padanya, dan segera balita Anda akan meniru Anda.

{title}

2. Menanyakan 'Di Mana'

Untuk mengajari anak Anda pertanyaan 'Di Mana', mainkan permainan seperti petak umpet. Anda dapat menyembunyikan mainan dan meminta balita Anda untuk mencarinya dengan mengajukan pertanyaan seperti 'Di mana teddy?' Anda juga bisa melibatkan seluruh keluarga dalam permainan menyenangkan petak umpet. Anak Anda bisa menjadi 'sarang' dan mencari semua orang sambil bertanya di mana setiap orang.

3. Menanyakan 'Siapa'

Untuk mendorong anak Anda untuk mengajukan pertanyaan seperti 'Siapa di sana?' atau 'Siapa itu?', gunakan mainannya dan 'ketuk' di pintu rumah boneka, atau di pintu kamarnya. Anda juga bisa mengatakan 'Siapa di sana?' beberapa kali ketika Anda mendengar ketukan, dan dorong anak Anda untuk melakukan hal yang sama.

4. Tetap Diam dan Meminta

Terkadang, diam adalah guru terbaik. Simpan benda baru di depan anak Anda dan tetap diam. Katakan apa-apa tentang objek baru dan tunggu. Keheningan mungkin mendorong anak Anda untuk bertanya seperti apa ini?
Anak kecil cenderung bertanya tanpa menggunakan kata-kata yang tepat. Dalam situasi seperti itu, ajukan pertanyaan yang menurut Anda mungkin ditanyakan anak Anda. Ini akan membantunya mengembangkan keterampilan bertanya.

Mengajarkan keterampilan bertanya kepada balita membutuhkan banyak kesabaran. Jangan frustrasi atau marah ketika anak Anda bertanya. Itu hanya akan mencegahnya datang kepada Anda mencari jawaban, dan juga akan menghilangkan rasa penasarannya. Ciptakan lingkungan yang membangkitkan rasa ingin tahunya. Mengajarinya cara bertanya, dan kemudian menjawab hal yang sama memberi rasa percaya diri. Tidak apa-apa untuk tidak memiliki semua jawaban, tetapi biarkan anak Anda mengajukan pertanyaan sebanyak yang dia mau.

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼