Dokter Bagikan 11 Mitos & Kebenaran Tentang Minum Susu Setiap Orangtua HARUS Tahu

Kadar:

{title}

Susu adalah teman terbaik orang tua untuk masa pertumbuhan anak. Setidaknya dalam beberapa tahun pertama kehidupan, susu adalah SATU-SATUNYA makanan yang kita pilih untuk banyak manfaat - langsung dari tulang dan gigi yang lebih kuat hingga perkembangan otak. Namun, sementara tidak ada keraguan bahwa susu menawarkan banyak manfaat bagi anak-anak, ada beberapa mitos tentang minum susu yang harus kita ingat.

Sebelum Anda memberi anak Anda segelas susu berikutnya, kami sarankan Anda mencatat mitos-mitos ini. Cari tahu kebenaran tentang susu untuk anak-anak untuk memastikan anak-anak Anda memperoleh manfaat terbaik dari minuman populer ini.
Mitos ini sangat umum, itulah sebabnya mengapa lebih penting untuk memahami dan mengikuti kebenaran.

Keyakinan Populer Tapi SALAH - Mitos Tentang Minum Susu

Mitos 1: Susu adalah Sumber Kalsium Terkaya

Ya, bukan - ini hanya mitos kalsium susu! Banyak orang tua cenderung berpikir bahwa susu adalah sumber kalsium utama bagi anak-anak dan cenderung mengabaikan makanan penting lainnya karena kepercayaan ini. Namun, ada beberapa makanan yang sumber kalsiumnya jauh lebih baik dan harus dijadikan bagian dari makanan anak Anda. Kita juga harus ingat bahwa anak-anak kita membutuhkan Vitamin D untuk menyerap kalsium dari makanan.

Saksikan: Temukan Makanan Kaya Kalsium yang Harus Anda Sertakan dalam Makanan Anak Anda!

Jadi, bagaimana Anda memastikan bayi Anda mendapat kalsium yang cukup? Dokter merekomendasikan makanan kaya kalsium berikut untuk anak-anak, selain susu:

  • Biji wijen (til)
  • Kacang merah (rajma)
  • Ragi
  • Kedelai

Mitos 2: Susu adalah Makanan LENGKAP Untuk Anak-anak

Memang benar bahwa susu sangat bergizi dan penting untuk pertumbuhan anak. Ini memberikan anak-anak dengan kalsium, protein, dan mineral seperti seng. Namun, penting untuk TIDAK memperlakukan susu sebagai makanan lengkap dan menganggap bahwa itu memenuhi semua kebutuhan gizi anak-anak.

Susu TIDAK memiliki dua nutrisi yang sangat penting untuk anak-anak: Vitamin C dan Zat Besi. Tanpa nutrisi ini, anak-anak tidak bisa mendapatkan makanan lengkap untuk perkembangan mereka, dan bisa lebih rentan terkena anemia karena kekurangan zat besi. Kekurangan Vitamin C juga dapat membuat mereka lebih rentan terhadap pengembangan kekebalan yang rendah, dan sering kedinginan dan batuk.

Ingat - jika anak Anda kehilangan makanannya, jangan berasumsi bahwa segelas susu akan menggantikannya. Cobalah dan seimbangkan makanannya terutama dengan Vitamin C dan makanan kaya zat besi seperti buah-buahan segar, telur, dan biji-bijian.

Mitos 3: Susu Sendiri Akan Membuat Tulang Anak-Anak Kita Lebih Kuat

Mungkin sulit untuk percaya ini, tetapi susu untuk tulang bisa jadi mitos. Menurut para ahli, tidak banyak bukti bahwa susu meningkatkan kesehatan tulang. Faktanya, ada beberapa penelitian yang menemukan tingkat osteoperosis yang lebih tinggi di negara-negara peminum susu dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi banyak susu!

Orang tua harus memperhatikan bahwa minum susu saja tidak melindungi anak-anak kita dari patah tulang, atau membuat tulang mereka lebih kuat. Dianjurkan untuk memberi makan makanan anak Anda seperti bayam dan ubi dan makanan lain ini untuk tulang yang lebih kuat.

Mitos 4: Susu Cukup untuk Sarapan Anak

Banyak dari kita yang mempercayai ini dari waktu ke waktu. Pagi hari kacau bagi para ibu, apa yang harus disiapkan anak-anak untuk sekolah dan sarapan untuk semua orang. Banyak anak rewel tentang makanan ketika mereka masih balita atau pra-sekolah, yang sering membuat kita beralih ke segelas susu (mungkin dengan bubuk cokelat itu). Namun, susu BUKAN pengganti sarapan yang layak.

Dokter mengatakan bahwa seorang anak membutuhkan karbohidrat, protein dan buah-buahan untuk sarapan, yang merupakan makanan pertama hari itu. Walaupun susu bergizi, tidak memberikan glukosa yang dibutuhkan anak-anak kita untuk menjadi energik di pagi hari. Ini tidak boleh digunakan sebagai sarapan mandiri tetapi harus dilengkapi dengan makanan seperti oatmeal dengan buah-buahan, atau paratha hariyali yang lebih tradisional.

Mitos 5: Bayi Juga Membutuhkan ASI, Meskipun Mereka Menyusui

{title}

Ini adalah mitos yang sangat umum tetapi sangat berbahaya. Banyak dari kita cenderung percaya bahwa bayi juga membutuhkan susu - susu sapi atau susu formula - bahkan jika mereka disusui secara memadai. Ini tidak perlu dan sama sekali tidak direkomendasikan. Dokter dengan tegas merekomendasikan agar para ibu TIDAK boleh memperkenalkan susu sapi kepada bayi sebelum berusia 1 tahun. Hal itu bahkan dapat menyebabkan diabetes tipe-1 dan penyakit autoimun.

Mitos 6: Anak-anak dari Semua Usia HARUS Minum Susu - Ini Bisa Berbahaya jika Tidak

Susu jelas merupakan bagian penting dari pola makan anak yang sedang tumbuh dan memberikan beberapa nutrisi utama untuk perkembangan. Namun, begitu anak Anda memasuki masa praremaja (setelah usia 12), susu berhenti menjadi barang wajib. Susu bukanlah sumber kalsium yang paling kaya atau paling murni, dan mungkin tidak cocok dengan sistem pencernaan setiap anak.

Jadi, apakah terlalu banyak minum susu buruk? Nah, dalam beberapa kasus, susu dapat menyebabkan peradangan pada usus, terutama jika anak itu stres, tidak sehat, atau menderita intoleransi laktosa. Dalam kasus seperti itu, boleh saja jika porsi susu terbatas, dengan berkonsultasi dengan dokter anak. Harap jangan khawatir bahwa pengurangan jumlah susu pada usia ini akan menghambat perkembangan anak Anda dengan cara apa pun.

Mitos 7: Minum Susu Sebelum Tidur Membantu Tidur Lebih Baik

Alasan di balik mitos umum ini adalah bahwa susu mengandung asam amino yang baik yang disebut triptofan. Ketika ini dilepaskan ke otak, itu menghasilkan hormon rasa-baik yang disebut serotonin. Hormon ini akhirnya berubah menjadi melatonin, atau hormon 'tidur'. Namun, sesuai beberapa penelitian baru-baru ini, tingkat triptofan dalam susu terlalu sedikit untuk menunjukkan efek utama. Karena itu, sebaiknya jangan hanya mengandalkan susu untuk memastikan tidur yang lebih baik bagi anak-anak kita.

Namun, memang benar bahwa segelas susu sebelum tidur dapat membuat asosiasi psikologis jangka panjang dengan masa kecil kita, yang membantu kita bersantai dan tidur lebih baik. Dianjurkan untuk memberi makan bayi Anda makanan makan malam yang tepat untuk tidur yang lebih baik, diikuti dengan susu, jika diperlukan. Melakukan hal itu sebenarnya akan membantu mereka tidur lebih tenang.

Mitos 8: Susu Membantu Menjaga Kulit Anak Lembut & Adil

Ini adalah mitos besar - para ahli menunjukkan bahwa susu memang mengandung banyak air (yang baik untuk kulit), tetapi tidak banyak berpengaruh selain ini. Di sisi lain, ada kemungkinan minum terlalu banyak susu dapat menyebabkan kulit berjerawat dan berjerawat! Alasan utama di balik ini adalah pemalsuan, yang merupakan risiko dengan susu di banyak kota di India. Jika susu yang diminum anak-anak kita telah dicampur dengan pezina seperti bubuk beras, hormon, dll., Itu dapat menyebabkan masalah kulit.

Mitos 9: Anak-Anak Harus Minum Susu Mentah; Ini Lebih Bergizi Daripada Susu yang Dipasteurisasi

Tolong jangan percaya mitos ini. Beberapa orang tua berpendapat bahwa susu mentah rasanya lebih enak, lebih mudah dicerna, dan mengandung lebih banyak nutrisi daripada susu pasteurisasi. Namun, ini TIDAK benar. Fakta tentang produk susu adalah bahwa susu mentah sebenarnya dapat mengandung bakteri berbahaya yang menyebabkan penyakit serius. Juga, proses pasteurisasi tidak mengurangi nilai gizi susu.

Sangat disarankan untuk tidak menyajikan susu mentah untuk anak-anak Anda, dan juga memastikan bahwa semua produk susu seperti keju, es krim, yoghurt, dan paneer juga terbuat dari susu yang dipasteurisasi.

Mitos 10: Susu Kedelai sama Bergizinya dengan Susu Sapi

Jika Anda seorang vegan atau anak Anda tidak toleran terhadap laktosa, susu kedelai bisa menjadi minuman pilihan bagi Anda. Namun, harap dicatat bahwa susu kedelai tidak mengandung nilai gizi yang sama dengan susu sapi. Sementara kandungan protein dan lemaknya serupa, kandungan kalsiumnya jauh lebih rendah. Kandungan mineral (misalnya kalium dan fosfor) juga lebih rendah daripada susu sapi.

Jika Anda memilih susu kedelai untuk anak Anda, harap pastikan ia mendapat kalsium, mineral, dan Vitamin D dari sumber makanan lain juga. Anda juga dapat mencoba susu bebas laktosa. Mohon diskusikan hal ini dengan dokter anak Anda.

Mitos 11: Susu Baik Untuk Sistem Pencernaan

Segelas susu - hangat atau dingin - sering digunakan di rumah-rumah India untuk menyembuhkan masalah pencernaan. Susu dingin, terutama, dapat meringankan jika terjadi keasaman atau mulas. Namun, penting untuk dicatat bahwa susu mungkin sebenarnya MENYEBABKAN masalah pencernaan pada beberapa anak. Ini terutama terjadi ketika anak mengalami alergi atau intoleransi terhadap protein susu. Ini dapat menyebabkan peradangan usus dan menyebabkan masalah terkait lainnya seperti masalah kulit atau nafsu makan yang buruk.

Untuk mencegah hal ini terjadi, harap perhatikan 11 tanda-tanda intoleransi laktosa ini pada anak-anak. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda menemukan ini pada anak Anda dan mencari perawatan.

11 tanda intoleransi laktosa pada anak

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼