Bagaimana Model Feminisme Inklusif Untuk Anak Perempuan Anda Sehingga Ia Mengenal Kesetaraan Sejati
Feminisme mendapat rap buruk dari populasi umum. Ada orang yang menyamakan feminisme dengan membenci pria, dan yang lain percaya feminisme berarti menginginkan wanita memiliki lebih banyak hak daripada pria. Ada juga beberapa wanita yang tidak mengidentifikasi sebagai feminis karena mereka tidak melihat perjuangan mereka sendiri tercermin dalam gerakan feminis tradisional. Tetapi untuk benar-benar membuat perbedaan, feminisme harus inklusif. Jadi, jika Anda seorang ibu, tidak ada waktu yang lebih baik daripada sekarang untuk belajar bagaimana menjadi model feminisme inklusif untuk putri Anda.
Saya telah mengajar putri saya tentang pentingnya feminisme seumur hidupnya. Tetapi harus diakui, "feminisme" yang saya maksudkan tidak selalu intersectional. Seperti banyak orang, saya belajar tentang feminisme melalui mata suffragette putih dan cisgender, perempuan kulit putih kelas menengah ke atas yang secara historis menjadi wajah gerakan feminis.
Perkelahian paling keras adalah tentang akses ke aborsi, kesempatan yang sama di tempat kerja, dan upah yang sama. Isu-isu diskriminasi yang eksklusif untuk perempuan non-kulit putih, non-selat, cacat, dan berpenghasilan rendah telah diabaikan. Tetapi hari ini, dengan hampir 40 persen populasi wanita Amerika adalah wanita kulit berwarna, dan orang-orang dari semua ras yang diidentifikasi sebagai LGBTQ +, saya menjadikannya misi saya untuk menjadi seorang feminis inklusif, dan memberikan contoh yang baik untuk anak perempuan saya.
Berikut adalah beberapa cara Anda dapat memodelkan feminisme inklusif untuk putri Anda sendiri.
1 Berjuang Demi Penyebab yang Tidak Perlu Mempengaruhi Anda
Bahkan jika suatu bentuk diskriminasi tertentu tidak secara langsung berlaku untuk Anda, berdirilah dengan mereka yang terpengaruh dan berjuang bersama mereka. Berbicara menentang kebijakan yang menindas dan menawarkan dukungan Anda. Menjadi seorang feminis yang inklusif berarti peduli dengan masalah semua wanita, dan mengajari anak perempuan Anda bahwa ia dapat melakukan hal yang sama.
2 Sadarilah Pronoun Jender yang Diutamakan
Pronoun adalah semacam masalah besar, dan bukan hanya di kelas bahasa Inggris. Menurut Gay Straight Alliance for Safe Schools, kata ganti gender yang disukai (PGP) adalah kata ganti atau serangkaian kata ganti yang ingin digunakan orang lain ketika berbicara dengan atau tentang orang itu. Central Connecticut State University menyarankan bahwa bertanya dan menggunakan kata ganti pilihan seseorang dengan benar adalah salah satu cara paling mendasar untuk menunjukkan rasa hormat Anda terhadap identitas gender mereka. Berikan contoh untuk putri Anda dengan menghormati PGP dan tidak pernah menggunakan kata "itu" untuk menggambarkan manusia.
3 Hindari Bahasa yang Ableist
Bahasa ableis berarti menggunakan bahasa gaul dan metafora yang terkait dengan kecacatan untuk menghina atau menggambarkan sesuatu sebagai negatif. Seperti yang ditulis Rachel Cohen-Rottenberg di Everyday Feminism, "metafora kecacatan berlimpah dalam budaya kita, dan mereka ada hampir seluruhnya sebagai penghinaan." Contohnya termasuk menggunakan kata-kata "gila, " "gila, " atau "terbelakang" dalam pidato sehari-hari Anda. Potong kata-kata itu dari kosakata Anda sehingga putri Anda tahu bahwa itu tidak apa-apa.
4 Jadilah Tubuh Positif
Gadis-gadis muda sudah mengalami kesulitan dengan harga diri dan kepositifan tubuh. Tidak membantu jika mereka mendengarkan ibu mereka dan orang dewasa lainnya berbicara negatif tentang tubuh mereka sendiri atau tubuh orang lain. Hindari mengatakan hal-hal seperti "Aku terlihat sangat gemuk hari ini, " atau menunjukkan sesuatu yang negatif tentang fitur fisik orang lain. Menjadi feminis inklusif berarti Anda tidak menghakimi atau tidak menghormati orang lain berdasarkan penampilan mereka.
5 Dengarkan Dan Belajar
Orang yang memiliki hak istimewa lebih sedikit menginginkan kesempatan untuk membahas masalah yang mereka hadapi. Dengarkan dan pelajari dari wanita lain tentang bagaimana mereka berurusan dengan rasisme, kebrutalan polisi, mutilasi genital, machismo, diskriminasi di tempat kerja dan bentuk-bentuk penindasan lain yang mungkin tidak berlaku untuk Anda. Sulit untuk keluar dari gelembung pribadi Anda, tetapi berusahalah untuk menjadi sadar akan apa yang terjadi di seluruh dunia.