Cara Mengajari Anak Anda Meminta Maaf (Mengatakan Maaf) dan Sebenarnya Berarti Itu
Dalam artikel ini
- Mengapa Penting bagi Anak untuk Belajar Meminta Maaf?
- Cara Mudah untuk Mengajari Anak Anda Mengatakan "Maaf"
Bersamaan dengan kata-kata seperti 'tolong' dan 'terima kasih', kata penting lain yang harus dipelajari anak Anda adalah 'maaf'. Belajar untuk meminta maaf adalah hal yang sulit untuk diajarkan dibandingkan dengan dua lainnya, karena tidak mudah untuk mengajar anak Anda menelan egonya dan melepaskan harga dirinya ketika mengatakannya. Anak Anda mungkin juga tidak merasa bahwa tindakannya salah atau mengharuskannya meminta maaf. Kadang-kadang, sulit untuk memastikan bahwa anak-anak benar-benar bersungguh-sungguh bahkan ketika mereka tidak mau meminta maaf.
Mengapa Penting bagi Anak untuk Belajar Meminta Maaf?
Meminta maaf bukan hanya isyarat sosial karena itu membantu anak Anda mengidentifikasi kesalahannya, mengambil tanggung jawab untuk itu, dan menyembuhkan hubungan itu. Terkadang, anak Anda mungkin mencicit minta maaf hanya untuk membuat Anda merasa lebih baik. Dalam kasus seperti itu, anak tidak belajar apa pun darinya. Penting untuk mengajari anak Anda bahwa meminta maaf bukan hanya solusi siaga yang sederhana. Ia harus belajar dan memahami bagaimana ia telah memengaruhi orang lain dengan perilaku buruk. Sangat mudah untuk memaksa atau mendorong anak Anda untuk mengucapkan kata 'maaf', tetapi membuatnya mengerti apa yang telah ia lakukan jauh lebih penting.
Cara Mudah untuk Mengajari Anak Anda Mengatakan "Maaf"
Agar membesarkan anak Anda menjadi cukup bertanggung jawab untuk meminta maaf dan menerima kesalahannya, praktikkan kiat ini.
1. Ajari Anak Anda Kapan Harus Meminta Maaf
Sulit membuat anak kecil mengerti apa yang benar dan salah. Tetapi penting untuk mulai membawa kedua konsep ini ke dalam kesadaran mereka sedini mungkin. Anda bisa mulai dengan menjelaskan arti permintaan maaf dan menunjukkan bahwa permintaan maaf harus dibuat ketika dia membuat kesalahan. Dorong anak itu untuk berempati sehingga membantunya menyadari kesalahannya, seperti bertanya kepadanya bagaimana dia akan bereaksi jika anak lain melakukan sesuatu yang serupa dengannya.
2. Perlihatkan kepada Anak Anda Cara Meminta Maaf dengan Benar
Mulailah mengajari anak Anda berbagai komponen meminta maaf dengan cara yang benar, karena permintaan maaf yang baik tidak hanya menggumamkan kata itu.
- Membuat kontak mata
- Berdiri tegak dan diam
- Anda harus mendorong anak itu untuk menambahkan kata-kata ke dalam permintaan maafnya seperti memberi tahu pendengar tentang kesalahannya sehingga pendengar tahu bahwa anak Anda tahu apa yang dia lakukan.
- Anak Anda juga dapat mengakhiri permintaan maaf dengan janji untuk melakukan yang lebih baik di masa depan.
- Untuk memastikan bahwa kesalahannya telah diampuni, anak Anda dapat menindaklanjuti dengan sebuah pertanyaan.
- Ajari anak Anda untuk menggunakan nada suara yang benar saat meminta maaf. Anda dapat melakukan ini dengan mengatakan 'Maaf' dengan nada yang berbeda untuk membantu anak Anda memahami apa yang terdengar asli dan apa yang tidak.
3. Bantu Anak Anda Menghadapi Emosi-Nya
Ketika Anda berbicara dengan anak Anda tentang apa yang dia lakukan yang membutuhkan permintaan maaf, ada kemungkinan dia mungkin akan membela tindakannya. Dalam hal ini, luangkan waktu dan pastikan dia mengerti mengapa Anda memintanya untuk meminta maaf dan mengapa dia tidak perlu merasa malu. Biarkan dia tahu bahwa menerima kesalahan seseorang membutuhkan keberanian.
4. Jadilah Netral
Tidak pernah merupakan ide yang baik untuk jatuh ke dalam dua ekstremitas - Anda tidak boleh terlalu defensif terhadap tindakan anak Anda, atau menyalahkan anak Anda dan mendukung anak lainnya. Anda juga akan mendengar banyak "dia melakukannya" atau "dia memulainya". Cobalah dan tetap tenang dalam situasi seperti itu dan jelaskan kepada mereka bahwa keduanya harus saling meminta maaf. Jika anak Anda merasa buruk setelah itu, jelaskan kepadanya bahwa konflik terjadi antara dua orang dan bahwa keduanya berkontribusi terhadapnya. Jadi, bahkan jika itu tidak dimulai karena anak Anda, masih penting untuk meminta maaf.
5. Biarkan Anak Anda Meminta Maaf dengan Cara Sendiri
Terkadang dia mungkin tidak ingin meminta maaf pada saat itu. Dalam kasus seperti itu, lebih baik memberi anak-anak, terutama yang lebih tua, waktu untuk tenang dan memikirkan apa yang telah mereka lakukan sebelum meminta maaf. Dia juga dapat meminta maaf dengan caranya sendiri, seperti memberi pelukan, atau bunga, atau bahkan catatan. Lebih penting bahwa anak Anda bersedia untuk meminta maaf dan bahwa ia memahami kesalahannya.
6. Buat Anak Anda Sadar akan Konsekuensi Tidak Meminta Maaf
Jika anak Anda berulang kali menolak untuk meminta maaf atas perbuatannya, bicarakan dengannya tentang konsekuensi yang harus ia hadapi karena perilakunya. Anda bisa mengatakan bahwa temannya mungkin tidak berbicara dengannya lagi dan akan menolak untuk bermain dengannya.
7. Jalani Talk
Jangan pernah lupa bahwa Anda harus menjadi panutan yang baik untuk anak Anda. Ketika Anda melakukan kesalahan, Anda seharusnya tidak pernah menolak untuk meminta maaf kepada anak Anda. Anak Anda tidak akan pernah mengerti arti 'maaf' jika dia tidak pernah mendengarnya di rumah. Jadi ketika itu perlu, minta maaf tanpa menjadi sangat defensif tentang hal itu.
8. Lebih Fokus pada Perilaku yang Baik
Selalu ingat bahwa semakin anak Anda mulai membedakan yang benar dari yang salah, semakin kecil ia harus minta maaf. Karena itu, perilaku yang baik harus difokuskan pada lebih dari mengajarinya untuk meminta maaf karena ketika anak terus mengulang kesalahannya, permintaan maafnya menjadi tidak berarti. Jadi, persiapkan dulu anak Anda untuk mengidentifikasi kesalahannya dan ubahlah. Akhirnya, dia akan belajar untuk menghindari membuat kesalahan seperti itu.
9. Ingat untuk Menunjukkan Cinta
Ketika anak Anda melakukan kesalahan, jangan biarkan dia merasa tidak dicintai. Memaksa anak meminta maaf hanya akan membuatnya merasa lebih malu dan marah. Karena itu, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah membuat anak Anda memahami kesalahannya dan membantunya mencari solusinya.
Proses ini mungkin sulit pada awalnya, tetapi anak Anda secara bertahap akan mulai mengembangkan tanggung jawab, dan ia akan mulai memahami konsekuensi dari tindakan dan perilakunya. Dia akan mulai mengembangkan empati, dan Anda pasti akan merasa bangga telah membesarkan anak yang sopan.
Baca Juga: Kiat Efektif untuk Mengajar Anak agar Bersyukur