Balita Bermain dan Berbicara Sendiri pada 15 Bulan
Dalam artikel ini
- Apa itu Soliter Play?
- Solitary Play Age In Children
- Berbagai Jenis Bermain Soliter
- Bagaimana Soliter Play Membantu Dalam Perkembangan Anak
Anak-anak belajar banyak hal selama waktu bermain mereka, baik ketika mereka ditemani dan ketika mereka bermain sendirian. Tidak tahu apa itu permainan soliter? Cari tahu bagaimana bermain soliter sebenarnya bisa sangat baik untuk anak Anda.
Apakah Anda sering meninggalkan anak Anda sendirian untuk bermain? Menemukannya canggung dan merasa sedikit bersalah juga ketika Anda melihat si kecil berbicara pada dirinya sendiri? Ya, pasti tidak ada alasan untuk merasa bersalah atau aneh. Cukup normal bagi balita untuk bermain sendirian. Para ahli percaya bahwa ini sebenarnya dapat memiliki efek positif pada perkembangan balita.
Apa itu Soliter Play?
Ketika seorang balita bermain sendirian tanpa menghiraukan hal-hal di sekitarnya, itu dikenal sebagai permainan soliter. Dalam skenario seperti itu, balita bermain dan berbicara sendiri yang menurut para ahli anak membuka jalan bagi perkembangan anak dan sangat normal.
Solitary Play Age In Children
Menurut para ahli, anak-anak dari segala usia terlibat dalam permainan soliter jika mereka tidak memiliki teman. Bayi yang terlalu kecil dan tidak tahu bagaimana menangani tubuh atau mainan mereka lebih suka mengamati kejadian di sekitar mereka. Balita berusia 1 tahun lebih mungkin untuk bermain sendirian, karena mereka lebih suka ditemani sendiri. Pada usia 2 atau 3 tahun, balita beralih ke "permainan paralel". Inilah saat dua atau lebih anak duduk bersama tetapi masih bermain sendiri. Meskipun mereka sangat menyadari kegiatan yang lain dan bahkan mungkin meniru satu sama lain, mereka lebih suka bermain sendiri. Namun, seiring waktu, sebagian besar anak mulai bermain dengan anak-anak lain dan beralih ke "permainan sosial".
Berbagai Jenis Bermain Soliter
Jika Anda mengira bermain dan berbicara sendirian pada anak berusia 15 bulan adalah satu-satunya jenis permainan sendirian, pikirkan lagi. Setiap kegiatan yang membuat anak-anak asyik asyik, sendirian, adalah permainan soliter. Misalnya, seorang anak yang duduk dengan tenang dan mewarnai buku bergambarnya juga merupakan bentuk permainan soliter. Demikian pula, menghitung balok sendiri atau melihat keluar jendela juga merupakan semacam permainan soliter untuk balita. Di waktu lain, balita lebih suka duduk dan mengamati anak-anak lain bermain. Ini juga merupakan bentuk permainan soliter dan tidak dengan cara apa pun mengindikasikan bahwa anak itu tidak ramah.
Bagaimana Soliter Play Membantu Dalam Perkembangan Anak
Berkali-kali para ahli menekankan pentingnya bermain soliter dan manfaatnya bagi perkembangan anak. Lihatlah beberapa manfaat ini:
- Meningkatkan keterampilan kreatif dan imajinatif balita
- Meningkatkan keterampilan dan perkembangan fisik dan mental mereka
- Latih mereka dalam menetapkan aturan mereka sendiri untuk bermain
- Meningkatkan peluang mereka untuk mengeksplorasi hal-hal sendirian yang menguntungkan keterampilan belajar mereka
- Meningkatkan kemampuan fokus mereka
Jadi, lain kali Anda melihat balita Anda bermain soliter, tidak perlu khawatir. Ini adalah fenomena alam yang sebenarnya membantu anak Anda untuk berkembang dan belajar. Jika Anda tahu ada manfaat lain dari bermain soliter, jangan ragu untuk berbagi pemikiran Anda dengan ibu lain yang mungkin membesarkan balita.