Cara-Cara Menangani Masalah Nafas yang Memegang pada Balita

Kadar:

{title}

Dalam artikel ini

  • Apa itu Breath Holding?
  • Mengapa anak-anak menahan napas?
  • Penyebab dan Gejala Nafas Menahan pada Balita
  • Cara Menangani Masalah Holding Breath pada Balita
  • Tips untuk Mencegah atau Membatasi Nafas Memegang Mantra
  • Mencari Bantuan Medis

Masalah penahan nafas pada balita Anda bisa sangat traumatis untuk disaksikan dan ditangani. Meskipun tidak menimbulkan ancaman kesehatan yang serius, itu bisa sangat mengkhawatirkan dan membuat stres untuk ditangani. Berikut adalah beberapa pedoman untuk memahami menahan nafas pada anak Anda dan belajar bagaimana menghadapinya.

Apa itu Breath Holding?

Istilah menahan nafas digunakan untuk menggambarkan situasi di mana anak Anda benar-benar menahan napas dan berhenti bernapas, sampai ia kehilangan kesadaran.

Mengapa anak-anak menahan napas?

Anak Anda kemungkinan besar akan menahan napas ketika ia jengkel, marah, frustrasi atau sedang mengalami situasi yang traumatis. Ingatlah bahwa dalam sebagian besar kasus, anak Anda tidak sengaja menahan napas; itu sering dipicu oleh sistem respons yang tidak disengaja dalam dirinya.

Penyebab dan Gejala Nafas Menahan pada Balita

Napas memegang pada anak-anak dapat secara luas dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama disebut 'memegang napas sianotik'. Dalam hal ini, menahan nafas biasanya sebagai respons terhadap situasi yang membuat marah, marah, atau membuat frustrasi anak Anda. Anda biasanya dapat memprediksi serangan seperti itu jika Anda mengamati anak Anda dan mencari tahu apa yang memicu emosi yang kuat padanya. Tanda lain adalah ketika Anda melihat wajah anak Anda perlahan berubah "ungu karena marah".
Jenis menahan nafas berikutnya disebut 'nafas pucat', di mana anak mungkin menahan nafas karena ketakutan, atau karena terkejut. Dalam hal ini, Anda akan melihat bahwa anak itu akan menjadi pucat pasi selama episode berlangsung.
Dalam episode menahan nafas, normal bagi seorang anak untuk kehilangan kesadaran dan membiru karena kekurangan oksigen. Dalam kasus yang ekstrem, anak bahkan dapat menunjukkan gejala seperti kejang. Episode-episode semacam itu biasanya berlangsung kurang dari satu menit, dan dalam kebanyakan kasus, anak akan mulai bernapas dalam-dalam dan kembali sadar. Dia mungkin kesal, dan mungkin tidak ingat episode sama sekali.

Cara Menangani Masalah Holding Breath pada Balita

Menangani episode menahan napas bisa sangat menegangkan bagi Anda sebagai orang tua. Tetapi Anda harus tahu cara menangani episode semacam itu dengan cara yang benar. Hal pertama dan salah satu yang paling penting untuk diingat adalah berusaha untuk tidak panik. Jika anak Anda mengalami episode menahan napas, gulingkan tubuhnya ke satu sisi, periksa mulutnya apakah ada benda yang dapat menyebabkan tersedak. Merupakan ide bagus untuk mempelajari CPR dasar (resusitasi jantung paru) untuk diberikan jika Anda merasa anak membutuhkan waktu untuk bernapas secara normal. {title}

Tips untuk Mencegah atau Membatasi Nafas Memegang Mantra

Dalam banyak kasus, Anda dapat mencegah mantra menahan nafas hanya dengan mengamati anak Anda dan mencari tahu apa yang memicu peristiwa semacam itu. Latih anak Anda untuk mendisiplinkan dirinya sendiri, dan ajari dia cara untuk menenangkan diri jika ia menghadapi situasi yang berpotensi menakutkan. Ketika dia marah, menghitung sampai lima, dan menarik napas dalam-dalam dapat membantu anak Anda. Libatkan anak Anda dalam kegiatan yang menenangkan seperti musik, permainan gratis, cerita, atau apa pun yang ia sukai.

Mencari Bantuan Medis

Itu selalu merupakan ide yang baik untuk berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda menemukan episode menahan nafas tetap ada. Dia mungkin dapat mengesampingkan kondisi medis mendasar lainnya yang mungkin telah diabaikan. Dia juga dapat memberi tahu Anda tentang tindakan yang tepat untuk diikuti.
Sebagian besar anak mengalami peningkatan nafas sekitar 5 tahun. Bahkan jika anak Anda memiliki kondisi ini, selalu ingat bahwa ini hanya fase yang lewat dan tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatannya. Dukung anak Anda, dorong dan bantu dia menangani masalah ini secara konstruktif.

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼