Mengatasi Gangguan Proses Sensorik pada Balita

Kadar:

{title}

Dalam artikel ini

  • Apa itu Sensory Processing Disorder pada Balita
  • Penyebab Gangguan Pemrosesan Sensorik
  • Daftar Periksa Gejala untuk Gangguan Sensorik
  • Diagnosis Kelainan Proses Sensorik
  • Perawatan untuk Gangguan Pemrosesan Sensorik

Bayi berusia 13 bulan dengan gangguan pemrosesan sensorik memiliki reaksi yang sangat beragam terhadap kebisingan, tekstur, dan hal-hal lainnya. Namun dengan diagnosis tepat waktu ini dapat dengan mudah diobati dengan beberapa terapi. Tentu saja, dengan perawatan dan bimbingan yang cepat, gangguan ini dapat ditangani juga.

Ketika anak Anda tumbuh besar, penting baginya untuk menjelajahi lingkungannya dan belajar dari pertemuannya sehari-hari. Tetapi, jika Anda mendapati reaksi anak Anda terhadap suara, warna yang berbeda, dan tekstur baru agak aneh, kemungkinan ia menderita gangguan pemrosesan sensorik. Namun, tidak perlu menekan tombol panik. Ini dapat dengan mudah diobati dengan perawatan dan terapi.

Apa itu Sensory Processing Disorder pada Balita

Juga dikenal sebagai disfungsi integrasi sensorik, ini adalah gangguan di mana otak tidak dapat memproses sinyal dan informasi yang didapatnya dari organ-organ indera. Ini menghasilkan anak menjadi sangat sensitif terhadap hal-hal seperti suara harian, sentuhan, atau tekstur makanan. Meskipun tanda-tanda gangguan pemrosesan sensorik biasanya terkait dengan masalah perkembangan lainnya seperti autisme, para ahli kesehatan percaya bahwa gangguan ini juga dapat terjadi dengan sendirinya.

Penyebab Gangguan Pemrosesan Sensorik

Meskipun penyebab pastinya belum diidentifikasi, penelitian telah membuktikan bahwa lebih sering SPD pada balita adalah akibat kelainan genetik. Terkadang kurangnya fungsi otak yang tepat juga merupakan penyebab utamanya. Namun, telah terbukti bahwa perawatan dan terapi yang tepat benar-benar dapat membantu anak-anak mengatasi gangguan ini dan menjalani kehidupan normal.

Daftar Periksa Gejala untuk Gangguan Sensorik

Jika Anda mengutip dua atau lebih dari tanda-tanda ini, Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan dokter.

  • Masalah dalam makan makanan baru dan bertekstur
  • Takut pada orang asing
  • Ketidakmampuan untuk tidur atau tetap tidur lama
  • Toleransi rendah untuk berpakaian
  • Respons yang lambat terhadap rasa sakit
  • Ketidakmampuan untuk dengan cepat mengalihkan fokus ke hal yang berbeda
  • Benci keintiman
  • Mudah kaget
  • Ceroboh
  • Gelisah
  • Menunda tonggak penting seperti berdiri, berjalan dan berlari

Diagnosis Kelainan Proses Sensorik

Untuk memastikan bahwa si kecil Anda memang menderita SDP, seorang dokter akan merekomendasikan Anda untuk menemui terapis okupasi yang akan menjalankan beberapa tes penilaian seperti Sensory Integration dan Praxis Test, Function Miller dan Skala Partisipasi. Terapis kemudian membandingkan hasil tes ini dengan data standar untuk melihat perbedaan.

Perawatan untuk Gangguan Pemrosesan Sensorik

Terapis okupasi telah merumuskan beberapa kegiatan sensorik yang menyenangkan untuk balita, yang dikenal sebagai integrasi sensorik, yang sebenarnya dapat membantu menyembuhkan gangguan ini. Kegiatan tersebut umumnya melibatkan membiasakan anak dengan hal-hal yang tidak nyaman baginya. Ada juga kegiatan yang membuatnya mahir dalam hal-hal normal sehari-hari yang sulit dia atasi. Setelah anak berkenalan dengan aktivitas ini, terapis mengundang orang tua untuk membuat tantangan baru.

Dengan waktu, kesabaran, kasih sayang dan perawatan Anda dapat membantu bahkan bayi berusia 13 bulan dengan gangguan pemrosesan sensorik mengatasinya dan menjalani kehidupan normal seperti anak-anak lain seusianya.

Artikel Sebelumnya Artikel Berikutnya

Rekomendasi Untuk Ibu‼